Aku teringat dengan para interviewer tiga orang yang menanyakan tentang latar belakangku. Pendidikan, pengalaman dan cita-cita kedepannya. Tapi, entah kenapa ketika interviewer kedua bertanya.
"kamu cita-cita nya apa?"
Dengan reflek aku menjawab, aku punya cita-cita yang bisa dikatakan abstrak, aku ingin menjadi orang berguna bagi masyarakat. Suatu pilihan yang sulit ketika dihadapkan keinginan ingin jadi guru atau dosen?
Sebelumnya aku jawab, aku ingin jadi dosen, tapi rasanya aku seperti merendahkan profesi guru. Sempat buat aku ragu untuk menjawab, bahkan di ambang kebingungan untuk menjawab.
"kenapa kamu ingin jadi dosen?"
aku jawab, ya.....karena dosen bisa memberikan dampak yang lebih luas lagi, bisa jadi peneliti. Bukan saja sebagai pengajar tetapi juga engabdikan diri pada masyarakat.
"ohhh, itu artinya kamu menomor duakan profesi guru, guru itu hebat lho. Semua diajari oleh guru, mulai dari SD, SMP, dan SMA"
hmmm, aku benar-benar bingung. aku kembali menjelaskan bahwa guru merupakan sosok yang luar biasa, akan tetapi dalam konteks yang berbeda. Guru yang berfokus untuk mengajar saja.
"iya, tapi guru itu tidak selalu monoton lho, bisa jadi kepala sekolah, bisa jadi kepala dinas pendidikan, dan sebagainya"
betul pak.....
kali ini, aku merasa bahwa emosiku sedang di uji, tapi bagaimana pun aku berusaha menjawab dengan tenang.
Ada sedikit perdebatan, tapi aku berharap dengan jawaban itu, akan memberikan sisi terang dalam cita ku. Aku berharap proses ini memberikan hasil yang terbaik. Aku bisa jadi Awardee LPDP. Aku akan kembali pada daerahku "pulau Nias" aku ingin membangun generasi dari sana.
Mengabdikan diri pada generasi emas 2045, bisa kita mulai dari daerah kita berasal. Semoga semua berjalan dengan baik. Semoga akan memberikan dampak dan kontribusi bagi bangsa dan negara. Menjadi contoh dan teladan di tengah-tengah masyarakat.
optimis jadi Awardee😊😇
"perutku sakit, udah malam soalnya" hmmmm